Sudut

Zulfaisal Putera

SUDUT

aku merasa ketika mencapai bibir pantai tangan yang basah ku tatap ke matahari langit tersipu malu pun seketika itu garis pantai kerengkuh sepanjangnya jua banyak jejak-jejak tersisa berbekas yang rindukan congkak debur ombak berteriak kembalilah bekas-bekas jejak berkejaran dengan langkahku dengan aku

ada camar sebaris berarak intip tiang perahu yang mengambang ada nelayan sekelompok beserak mengumbar jala mencari nafkah ada ikan sekawanan bergerak berlarian menghindari maut lautan guruh keruh bergolak angin gelisah pantai menangis sementara aku menyusup di ketiak awan sambil melihat dengan akukah aku

menjelang siang embun tenggelam matahari telanjang aku sudah kehilangan awan langit sudah menjarang sementara setiap saat selalu risih di mataku di matahari di lautan di angin

bagiku pantai adalah sebaris bibir yang kehilangan lidah api lautan aku ada langit ada laut ada angin ada asa ada tapi kau tiada

Banjarmasin,

Tinggalkan komentar